Diperbanyak dengan cara stek atau benih diperoleh dari pohon induk dimana hanya benih besar yang digunakan. Cuci benih untuk hilangkan lapisan berlendir dan hilangkan bagian berduri dari pericarp. Benih sebaiknya ditabur dalam keadaan masih segar namun apabila penyimpanan jangka pendek diperlukan, benih tidak boleh dibiarkan mengering dan hanya dapat disimpan hingga 3 bulan. Perkecambahan mulai dalam waktu 10 hari dan 80-100% perkecambahan tercapai dalam waktu 35-40 hari setelah penaburan. Bibit yang muda dipindahkan ke pot saat sudah memiliki 4 daun. Bibit yang lebih tua sulit untuk dipindahkan. Bibit dibesarkan di bawah naungan (50-70% intensitas cahaya penuh) dan sebaiknya ditanam pada usia kurang dari satu tahun, sebelum akar tumbuh keluar pot. Kerusakan pada akar bisa berakibat fatal. Jarak tanam 8-12 m membentuk segiempat atau heksagon dengan kepadatan 100-120 pohon/ha. Waktu terbaik menanam adalah pada musim hujan dan penyiraman diperlukan selama 2 tahun pertama. Tanah di dasar tanaman sebaiknya ditinggikan dengan jalur drainase yang dibangun untuk menghindari genangan air. Cabang mati dihilangkan dari bagian dalam pohon sehingga buah yang sedang berkembang mendapatkan cukup cahaya dan untuk memeriksa penyebaran hama. Pemberian mulsa dan pupuk dianjurkan.
Asli di
Kawasan
Eksotis di
Asia Tenggara
Indonesia
Informasi Agroforestry Kopi
Manfaat dan Penggunaan Pohon
- Pangan
- Pakan Ternak
- Kayu Bakar
- Kayu Pertukangan
- Obat
- Olahan
Bijinya dimakan setelah direbus atau dipanggang, dikeringkan dan diasinkan sebagai cemilan, atau digiling untuk dijadikan tepung. Buah muda dimasak sebagai sayur atau diasinkan dan dikalengkan. Buahnya dimakan segar atau dijadikan berbagai makanan lokal ('dodol' dan 'kolak' di Jawa), sambal buah-buahan dan jeli, atau dibuat konsentrat atau bubuk untuk dijadikan minuman. Daun mudanya mudah dimakan oleh sapi dan hewan ternak lainnya. Kayunya tahan terhadap serangan rayap dan pembusukan jamur, serta menghasilkan mebel berkualitas tinggi dan gagang untuk alat pertanian, alat musik, dan bahan konstruksi. Cabang kecil dan sedang digunakan sebagai kayu bakar, dan kulit kayunya menghasilkan tanin dan kadang-kadang digunakan untuk membuat tali pengikat dan kain. Partikel kayu digunakan sebagai pewarna kuning. Pohonnya juga memproduksi getah yang digunakan sebagai semen rumah tangga untuk memperbaiki porselen dan untuk mendempul perahu. Beberapa laporan menunjukkan tanaman ini berpotensi sebagai tanaman anti malaria, dan dijual di pasar lokal.
- Naungan Kopi
- Pemecah Angin
- Pencegah Erosi
Menyediakan pakan untuk kukang jawa.